Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday, 21 July 2010

9 Jalan Menuju Kebahagiaan

Banyak cara dilakukan manusia utk meraih kebahagiaan.

-Sebagian mereka
beranggapan bahwa kebahagiaan bisa diraih dgn banyaknya harta kedudukan
... yg terpandang dan popularitas yg pantang surut.

-Tak heran bila manusia
berlomba-lomba mendapatkan itu semua termasuk dgn menggunakan segala
cara.

-Lantas apakah bila seseorang sudah menjadi kaya raya terpandang
dan terkenal otomatis menjadi orang yg selalu bahagia? Ternyata tidak!
Kalau begitu bagaimana cara meraih kebahagiaan yg benar?Mungkin anda
termasuk satu dari sekian orang yg tengah berupaya mencari cara utk
mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidup. Sehingga anda sibuk
membolak-balik majalah tabloid dan semisalnya atau mendatangi orang yg
berpengalaman utk mencari kiat-kiat hidup bahagia.

-Mungkin kiatnya sudah
anda dapatkan namun ketika dipraktekkan kebahagiaan dan ketenangan itu
tak kunjung datang.

-Sementara kebahagiaan dan ketenangan hidup merupakan
salah satu kebutuhan penting apalagi bila kehidupan selalu dibelit dan
didera dgn permasalahan kesedihan dan kegundah gulanaan akan semakin
terasalah butuhnya kebahagian atau paling tidak ketenangan dan
kelapangan hati ketika menghadapi segala masalah.

-Sepertinya semua orang
hampir sepakat bahwa bahagia tidak sepenuhnya diperoleh dgn harta dan
kekayaan krn berapa banyak orang yg hidup bergelimang harta namun mereka
tidak bahagia.

-Terkadang malah mereka belajar tentang kebahagiaan dari
orang yg tidak berpunya.

-Sebenarnya kebahagiaan hidup yg hakiki dan
ketenangan hanya didapatkan dalam agama Islam yg mulia ini. Sehingga yg
dapat hidup bahagia dalam arti yg sebenarnya hanyalah orang-orang yg
berpegang teguh dgn agama ini.

-Ada beberapa cara yg diajarkan agama ini
utk dapat mencapai hidup bahagia di antaranya disebutkan oleh Asy-Syaikh
Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullah dalam kitabnya Al-Wasailul
Mufidah lil Hayatis Sa‘idah:

1. Beriman dan beramal shalih.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَياَةً طَيِّبَةً
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ ماَ كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
“Siapa
yg beramal shalih baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan ia
beriman maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yg baik dan Kami
akan membalas mereka dengan pahala yg lbh baik daripada apa yg mereka
amalkan.”

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Ini adl janji
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang yg beramal shalih yaitu
amalan yg mengikuti Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dari
kalangan laki-laki maupun perempuan dari keturunan Adam sementara
hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berjanji utk memberikan kehidupan yg baik baginya di dunia dan
membalasnya di akhirat dgn pahala yg lbh baik daripada amalannya.
Kehidupan yg baik mencakup seluruh kesenangan dari berbagai sisi.

-Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dan sekelompok ulama
bahwa mereka menafsirkan kehidupan yg baik dgn rezki yg halal lagi baik

-sementara Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu menafsirkannya dgn sifat
qana’ah -Demikian pula yang dikatakan Ibnu ‘Abbas ‘Ikrimah dan Wahb bin
Munabbih.
-Berkata ‘Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas:
“Sesunggguhnya
kehidupan yg baik itu adalah kebahagiaan.”

Al-Hasan Mujahid dan Qatadah
berkata:
“Tidak ada bagi seorang pun kehidupan yg baik kecuali di
surga.”

Sedangkan Adh-Dhahhak mengatakan:
“Ia adl rizki yg halal dan
ibadah di dunia serta beramal ketaatan dan lapang dada utk taat.”

-Yang
benar dalam hal ini adl kehidupan yg baik mencakup seluruh perkara
tersebut.”

2. Banyak mengingat Allah krn dgn dzikir kepada-Nya akan
diperoleh kelapangan dan ketenangan yg berarti akan hilang kegelisahan
dan kegundah gulanaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:أَلاَ
بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبِ“Ketahuilah dgn mengingat kepada
Allah akan tenang hati itu.”

3. Bersandar kepada Allah dan tawakkal
pada-Nya yakin dan percaya kepada-Nya dan bersemangat utk meraih
keutamaan-Nya. Dengan cara seperti ini seorang hamba akan memiliki
kekuatan jiwa dan tidak mudah putus asa serta gundah gulana.

Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ
حَسْبُهُ
“Siapa yg bertawakkal kepada Allah maka Allah akan
mencukupinya.”

4. Berbuat baik kepada makhluk dalam bentuk ucapan maupun
perbuatan dgn ikhlas kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya.

Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:لاَ خَيْرَ فِي كَثِيْرٍ مِّنْ نَجْوَاهُمْ
إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوْفٍ أَوْ إِصْلاَحٍ بَيْنَ
النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغآءَ مَرْضَاةِ اللهِ فَسَوْفَ
نُؤْتِيْهِ أَجْرًا عَظِيْماً
“Tidak ada kebaikan dalam kebanyakan
bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh
utk bersedekah atau berbuat kebaikan dan ketaatan atau memperbaiki
hubungan di antara manusia. Barangsiapa melakukan hal itu krn
mengharapkan keridhaan Allah niscaya kelak Kami akan berikan padanya
pahala yg besar.”

-Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di
rahimahullah berkata menafsirkan ayat di atas: “Yakni tidak ada kebaikan
dalam kebanyakan pembicaraan di antara manusia dan tentunya jika tidak
ada kebaikan maka bisa jadi yg ada adl ucapan tak berfaedah seperti
berlebih-lebihan dalam pembicaraan yg mubah atau bisa jadi kejelekan dan
kemudlaratan semata-mata seperti ucapan yg diharamkan dgn seluruh
jenisnya.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengecualikan: “Kecuali
bisikan-bisikan dari orang yg menyuruh utk bersedekah” dari harta
ataupun ilmu atau sesuatu yg bermanfaat bahkan bisa jadi masuk pula di
sini ibadah-ibadah seperti bertasbih bertahmid dan semisalnya.

sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya
tiap tasbih adl sedekah tiap takbir adl sedekah dan tiap tahlil adl
sedekah. Demikian pula amar ma‘ruf merupakan sedekah nahi mungkar adl
sedekah dan dalam kemaluan salah seorang dari kalian ada sedekah ….”

5.
Menyibukkan diri dgn mempelajari ilmu yg bermanfaat.

6. Mencurahkan
perhatian dgn apa yg sedang dihadapi disertai permintaan tolong kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa banyak berangan-angan utk masa yang akan
datang krn akan berbuah kegelisahan disebabkan takut/ khawatir
menghadapi masa depan dan juga tanpa terus meratapi kegagalan dan
kepahitan masa lalu krn apa yg telah berlalu tidak mungkin dapat
dikembalikan dan diraih.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ
تَعْجزْ، وَإِذَا أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ
كَذَا كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ
فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَل الشَّيْطَانِ
“Bersemangatlah utk
memperoleh apa yg bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan
janganlah lemah. Bila menimpamu sesuatu janganlah engkau berkata:
“Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu” akan
tetapi katakanlah: “Allah telah menetapkan dan apa yg Dia inginkan Dia
akan lakukan” krn sesungguhnya kalimat ‘seandainya’ itu membuka amalan
syaithan.”

7. Senantiasa mengingat dan menyebut ni’mat yg telah
diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala baik ni’mat lahir maupun batin.
Dengan melakukan hal ini seorang hamba terdorong utk selalu bersyukur
kepada-Nya sampai pun saat ia ditimpa sakit atau berbagai musibah
lainnya.

Karena bila ia membandingkan keni’matan yg Allah Subhanahu wa
Ta’ala limpahkan padanya dgn musibah yg menimpanya sungguh musibah itu
terlalu kecil. Bahkan musibah itu sendiri bila dihadapi dgn sabar dan
ridha merupakan keni’matan krn dengannya dosa-dosa akan diampuni dan
pahala yg besar pun menanti.

8. Selalu melihat orang yg di bawah dari
sisi kehidupan dunia misalnya dalam masalah rezki karena dgn begitu kita
tidak akan meremehkan ni’mat Allah yg diberikan-Nya kepada kita.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:انْظُرُوا إِلَى
مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ،
فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ
عَلَيْكُمْ
“Lihatlah orang yg di bawah kalian dan jangan melihat orang yg
di atas kalian krn dgn lbh pantas utk kalian tidak meremehkan ni’mat
Allah yg dilimpahkan- Nya kepada kalian.”

9. Ketika melakukan sesuatu
utk manusia jangan mengharapkan ucapan terima kasih ataupun balasan dari
mereka namun berharaplah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sehingga engkau tidak peduli mereka mau berterima kasih atau tidak dgn
apa yg telah engkau lakukan.
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
tentang ucapan hamba-hamba-Nya yang khusus:إِنَّماَ نُطْعِمُكُمْ
لِوَجْهِ اللهِ لاَ نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزآءً وَلاَ شُكُوْراً
“Kami memberi
makan kepada kalian hanyalah krn mengharap wajah Allah kami tidak
menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terima kasih.”

Demikian beberapa hal yg bisa dilakukan utk mencapai ketenangan dan
kebahagiaan hidup.

Sebagai akhir teruntai doa kepada Rabbul ‘Izzah :اللّهُمَّ أَصْلِحْ
لِي دِيْنِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ
الَّتِي فِيْهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي إِلَيْهَا
مَعَادِيْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلَِّ خَيْرٍ
وَالْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Ya Allah perbaikilah bagiku
agamaku yg agama ini merupakan penjagaan perkaraku dan perbaikilah
bagiku duniaku yg aku hidup di dalamnya dan perbaikilah bagiku akhiratku
yg merupakan tempat kembaliku dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan
bagiku dalam seluruh kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai
peristirahatan bagiku dari seluruh kejelekan.” [HR.
Muslim]
Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.

Sumber: Fiqih Wanita Muslim (FB)

No comments:

Post a Comment