Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Saturday 6 October 2012

CARA MENENANGKAN HATI

Betapa mahalnya harga ketenangan jiwa. Banyak yang mengorbankan apa saja untuk mendapatkannya. Namun, tak sedikit juga yang keliru. Lihat saja apabila seseorang ingin mendapatkan ketenangan jiwa, sanggup menghabiskan waktu berjam-jam untuk berhibur sambil minum minuman keras. Tak sedikit yang menghabiskan uang jutaan untuk mendapatkan pil penenang. Sementara, ketenangan yang diperoleh hanya sebentar saja. Akibatnya bukan ketenangan jiwa yang didapat tapi kerusakan dan kehancuran yang diterima.

Kehidupan sehari hari dengan berbagai macam masalah, bisa menyebabkan seseorang menjadi stress, risau, bimbang, gangguan emosi dan kemurungan. Kehidupan yang keras, dan tuntutan biaya hidup yang terus meningkat, kebutuhan yang tidak terpenuhi, dapat membuat jiwa tidak tenang dan tertekan.

Sahabat yang dimuliakan,
Hakikat sebenarnya, tak ada seorang pun bisa terlepas dari masalah kehidupan. Itulah sunatullah yang berlaku di dunia. Kekayaan, pangkat dan kedudukan takkan mampu menghalanginya.

Namun, Islam memberikan penyelesaian terhadap tekanan hidup itu agar jiwa menjadi tenang. Tak ada istilah stress atau kecewa bagi seorang Mukmin. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mendapat ketenangan jiwa:

1. Membaca dan mendengarkan kitab suci Al-Qur'an.
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasehatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak lena," kata orang tersebut.

Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat :
Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua, engkau pergi ke majlis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah.
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah.

Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa menyenagkan kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut.

2. Menyayangi orang miskin.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu dapat mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:

Rasulullah s.a.w bersabda :“Setiap pagi hari dua Malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan do'a: ' Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah. Dan Malaikat yang kedua pun berdo'a :' Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kikir itu kebinasaan."

Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan dari Allah s.w.t.

3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat orang di atas.
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah subhanau wata'ala, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan,  kesehatan, paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa banyak di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan mendapat ganjaran dari Allah subhanahu wata'ala.

Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, berarti dia juga tidak mensyukuri Allah. Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjamaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab."
(Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)

4. Menjaga hubungan silaturahim.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan interaksi sesama manusia, untuk saling  membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak mungkin dipenuhi tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, di dalam hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki . Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan jiran tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah subhanahu wata 'ala. memasukkan ke dalam Syurga."(Hadis Riwayat Ar-Rabii)

5. Banyak mengucapkan kalimah "la hawla wa la quwwata illa billah." dan berzikir kepada Allah.
Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah dari Allah subhanahu wata'ala. Oleh karena   itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Perbanyaklah berzikir dan membaca kalimah-kalimah Allah. Hubungan yang kuat dengan Allah subhanahu wata'ala akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu oleh siapa pun, apabila hati sentiasa mengingat Allah maka syaitan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan fikiran kita.

6. Mengatakan kebenaran walaupun pahit didengar.
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.

7. Sentiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar karena Allah.
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah karena selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah subhanahu wata'ala yaitu Islam sebagai cara hidup.

8. Tidak meminta-minta kepada orang lain.
"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadist   Rasulullah shallahu 'alaihu wasallam yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup berdikari. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, karena jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang.

9. Menjauhkan diri dari berhutang.
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tegas mengatakan “Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan!” (Para sahabat) bertanya: " Bagaimana bisa terjadi seperti itu!" Sabdanya :" Karena hutang.”

Begitulah kenyataanya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, karena ia akan didatangi oleh orang yang menghutanginya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga mengatakan dalam sebuah haditsnya  : “Hendaklah kamu jauhi hutang, kerena hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari."

10. Selalu berfikiran positif.
Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tak tenang? Salah satu faktornya kerena ia selalu berfikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah berbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa, dengan ucapan yang mengembirakan. Ucapan yang mengembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang bisa jadi pelajaran? Dan bukankah dibalik kesulitan ada kemudahan?.

Semoga bermanfaat

Sumber :
 http://waladi-dimalaysia.blogspot.com/2011/02/10-cara-menangkan-hati.html

1 comment: