Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Friday 7 May 2010

GUNUNG AWALNYA BATU KECIL

Imam malik berkata kepada Tabi’in : Sesungguhnya kalian sering kali melakukan berbagai perbuatan dosa yang dalam pandanganmu, jauh lebih ringan dari sehelai rambut. Namun dahulu kami (para sahabat) di masa Nabi Saw. memandangnya termasuk hal-hal yang membinasakan (H.R. Buhari)

Sahabat, salah satu penghambat terpenting yang menghalangi seseorang untuk bertaubat adalah ketika orang itu meremehkan dosanya dengan berpikir bahwa itu dosa kecil, bukanlah dosa besar....

Sahabat, walaupun dosa yang dilakukan adalah dosa yang kecil, tetapi bukankah kita melakukannya di hadapan Allah swt yang Maha Besar ?

Itulah sebabnya Bilal ibn Sa’id pernah berkata “ Jangan pernah memandang betapa kecilnya kesalahan yang kamu lakukan, namun lihatlah kepada siapa kamu berbuat kesalahan itu !” Malu-lah kamu kepada Allah, dengan satu kesadaran bahwa ketika kamu berbuat dosa, sekecil apapun, maka Allah menontonmu melakukannya. kamu tidak akan pernah lepas dari-Nya.

Orang yang meremehkan dosanya mungkin saja ada keinginan untuk bertaubat. Namun itu hanyalah lintasan pikiran yang tidak berlangsung lama, yang kemudian lenyap begitu saja. Tekadnya lemah, karena itu ia tidak akan pernah berhasil keluar dari lingkaran dosa kecil yang akan berubah menjadi gelombang besar.

Bukankah sebuah gunung awalnya adalah batu yang kecil ?

Sahabat, beberapa pihak telah menjelaskan bahayanya meremehkan dosa kecil, beberapa diantaranya :

Satu :

Rasulullah saw mengatakan :Tinggalkanlah dosa-dosa kecil. Sebab ia akan terkumpul pada diri seseorang hingga akhirnya membinasakannya (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan).

Dua :

Ka’ab bin Malik mengatakan : “Sungguh seorang hamba bila melakukan sebuah dosa lalu tidak menyesalinya dan tidak memohon ampun dari dosanya hingga akhirnya dosa itu menjadi besar di sisi Allah seperti sebuah gunung.....

Tiga :

Al-Hasan Al-Bashry pernah mengatakan “Barang siapa yang mengerjakan sebuah kebaikan walaupun kecil, maka itu akan mewariskan cahaya dalam hatinya dan kekuatan dalam kerjanya. Namun barang siapa yang mengerjakan sebuah dosa walaupun kecil lalu ia meremehkannya, maka itu akan mewariskan kegelapan dalam hatinya dan kelemahan dalam kerjanya.” (Diriwayatkan dalam Syu’abul Iman)

Empat :

Al-Fudahil ibn ‘Iyadh mengatan “Sesuai kadar remehnya dosa itu dalam pandanganmu, maka semakin besar ia di sisi Allah, dan semakin besar sebuah dosa dalam pandanganmu, maka semakin kecil pula ia di sisi Allah.

Nah, sekarang kita bisa melihat bahwa ketika kamu menganggap remeh dosamu, maka bertambahlah dosamu (dosa, karena meremehkan dosa) yang akan terus dicatat dan bertambah besar, sampai kamu menyesali dan men-taubatinya.

Sahabat, tinggalkanlah segala dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Itulah hakikat ketakwaan. Berjalanlah seperti seorang pejalan kaki, yang melangkah di bumi berduri. Ia akan selalu wapada, melihat ke mana kakinya akan melangkah, dan ke mana tanganmu menggapai.

Semoga Allah menyalakan cahaya dalam hatimu, sehingga kamu selalu wapada terhadap dosa-dosa kecilmu. Dengan demikian kamu TIDAK termasuk orang yang binasa karena ke-lalai-an akan dosa-dosa kecilmu.

Amin....

Ya Allah, kabulkanlah, karena Engkau adalah sebaik-baik pengampun dosa.

Sumber: http://www.facebook.com/notes/al-ukhuwah-wal-ishlah/gunung-awalnya-batu-kecil/116057351761827

No comments:

Post a Comment