"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat baik"
Perihnya lapar dapat ditepis dengan septong roti yang basah, jadi untuk apa kita banyak bersedih dan terus dihantui oleh kecemasan ?
Tanyakan kepada diri kita beberapa pertanyaan di bawah ini dan jawab dengan bijaksana:
1. Tahukah bila kita akan melakukan perjalanan yang tidak pernah akan kembali lagi? Apakah kita sudah mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalan itu?
2. Apakah kita sudah membekali diri dengan amal shaleh sebagai penawar gelisah kita di liang kubur nanti?
3. Berapakah usia kita saat ini? Berapa lama lagi kita akan hidup? Apakah kita menyadari bahwa setiap permulaan itu pasti ada akhirnya, dan akhir dari segalanya adalah hanya surga atau neraka?
4. Apakah kita pernah membayangkan ketika malaikat turun dari langit untuk mencabut ruh kita,dan saat itu kita dalam keadaan tak sadar?
5. Apakah kita pernah membayangkan hari itu,saat terakhir dalam hidup ini,ketika kita berpisah dari keluarga,anak-anak,kekasih,dan para kerabat? Itulah kematian dengan masa-masa sulit menjelang kedatangannya beserta penderitannya yang begitu sakit untuk dirasakan. Itulah kematian ... itulah kematian!
Setelah ruh terpisah dari jasad ini,kita akan dimandikan dan kemudian dibungkus dengan kain kafan.orang-orang membawa kita menuju masjid untuk dishalatkan.Selanjutnya kita dipanggul di atas punggung pertama alam akhirat. Bisa jadi kuburan itu merupakan taman di antara teman-taman surga, atau sebuah liang di antara liang-liang neraka.
Belajarlah dari Kegagalan!
By Eny Haryanti
Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=414255591041&id=301729376267
No comments:
Post a Comment