Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 4 August 2010

SYARI'AT, THARIQOT, HAKEKAT, MA'RIFAT

Sesungguhpun empat kalimah itu tidak terkenal di zaman Nabi SAW, sahabat dan tabi’in sebagaimana yang terkenal sekarang ini oleh thariqat, tetapi perlu rasanya kita terangkan serba sedikit dari kalimah-kalimah itu, menurut bahasa dan menurut sedikit dari hal perjalanan ahli thariqat itu.

Adapun arti Haqiqat menurut logat, yaitu : Muntahaa awashlusy syai’i
Artinya: Puncak atau kesudahan sesuatu atau asal sesatu.

Arti Ma’rifat menurut loghat, yaitu pengetahuan

Arti Syari’at menuut loghat, yaitu peraturan

Arti Thariqat menurut loghat, yaitu perjalanan

Sebagaimana sudah kita nyatakan, bahwa kalimah-kalimah itu, adalah berasal ahli thariqat atau. Ahli tashawuf.

Adapun Tashauwuf itu, mula-mula orang kenal adalah pada abad yang pertama dari islam.

Maksud dan tujuan Tashauwuf itu adalah mengajar supaya kaum islam mengerjakan perintah-perintah Alloh dengan ikhlas dan supaya tertib sopan.

Pada mula-mula berdiri tashauwuf kaumnya mendapat celaan dari ulama-ulama yang menuduh bahwa kaum tashauwuf itu sesat (kafir).

Disebabkan pemerintah negeri dipengaruhi oleh ulama-ulama maka mereka itu tidaklah leluasa untuk mengembangkan maksud. Tashauwuf itu.

Oleh karena itu terpaksalah kaum tashauwuf berjalan dengan sembunyi-sembunyi dan dengan mengadakan beberapa tanda yang tertentu bagi kaum Tashauwuf itu sendiri.
Orang yang akan diterima jadi murid itu mestilah dengan percobaan yang lama dan dengan beberapa peraturan.
Murid-murid itu mula-mulanya dinamakan penuntut, sesudah itu dinamakan murid dan kalau telah tulus daripadanya dinamakan saalik.

Lantaran itu terjadilah beberapa perkara yang menyalahi maksud orang-orang yang mendirikan Tashauwuf yang mula-mula itu, dan bersalahan dengan perintah-perintah Alloh, seperti mereka itu memakai asas bahwa murid itu mengikuti perintah-perintah guru walaupun kelihatan bersalahan dengan perintah-perintah Alloh dan RasulNya.
Dan karena itu sangatlah mereka memuliakan guru mereka dan apabila guru itu telah meninggal dunia maka bereka bersungguh-sungguh mereka itu pergi ziarah. Kepadanya dengan menghabiskan uang yang banyak.

Lama-lama terjadilah keyakinan bahwa guru atau arwah guru (kuburan) itu bisa memberi manfaat dan mudlarat, seperti mengkayakan, menyembuhkan penyakit, menolak bahaya dan lain-lainya.

Sesudah itu dipakailah oleh mereka kalimah Syari'at, Haqiqat, Ma’rifat dan Thariqat
Mereka berkata bahwa mengerjakan amalan ibadah yang menurut zhahir seperti shaum, sholat dan lain-lainnya itu dinamakan SYARI’AT, tetapi ada yang lebih penting dan perlu dari itu yaitu bathin dan mengetahui haqiqat sesuatu dari asalnya, itulah HAQIQAT.

Pengetahuan bagi mengerjakan itu dinamakan MA’RIFAT dan cara-cara (jalan-jalan) mengerjakan itu dinamakan THARIQAT.

Oleh: Ki Ageng Raden Syahid (FB)

No comments:

Post a Comment