Ada empat golongan dan type manusia serta sikap mereka dalam menyambut bulan Ramadhan:
Pertama adalah Mukmin yang sungguh-sungguh. Mereka adalah orang-orang yang menangkap bulan ini adalah peluang untuk melejitkan prestasi dahadapan Allah SWT. Maka kita menjumpai orang-orang seperti ini senantiasa merasakan detik-detik Ramadhan sangat berharga. Mereka selalu berada dalam ketaatan, kalau tidak sedang shalat, baca Al-Qur’an, Dzikir, saling menolong dan menasehati, memenuhi kebutuhan saudara dsb. Tak ada waktu terlewat kecuali untuk sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat.
Kedua adalah: Segolongan orang yang niatnya baik, akan tapi himmah dan azamnya lemah. Orang ini berniat menargetkan berbuat sesuatu dibulan Ramadhan. Mereka punya tekad berbuat baik. Tetapi karena azamnya lemah maka hanya bertahan pada awal-awal bulan saja. Kemudian mereka tidak merasakan kehadiran tamu ini. Baik hanya diawalnya saja setelah itu ketahuan aslinya.
Ketiga adalah: Orang yang biasa-biasa saja. Artinya kedatangan Ramadhan tidak memeberi bekas sama sekali dalam kehidupanya, tiada yangberkesan dalam benaknya apalagi inginn merubah dirinya menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Kalau ibarat tamu, ia di cuekin. Sedih!
Ke empat adalah: Orang-orang yang tidak menyukai kedatangan Ramadlan. Karena Ramadlan dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk memuaskan hawa nafsu dan segala keinginan. Mereka dengan terpaksa menerima kedatangan tamu ini tapi susungguhnya hatinya amat membenci. Lebih parah dari pada ini Orang yang tidak menghormati sama sekali adanya bulan Ramadlan. Dengan sengaja menginjak-injak kesucian dan kehormatanya. Kadang makan serta minum disiang bolong ditempat keramain tanpa malu sedikitpun dengan orang yang ada disekitarnya.
Kembali kita Tanya diri kita sendiri. Kita berada di bagian mana dari keempat type diatas. Jangan sampai kita berada dalam keadaan sebagaimana yang telah di sabdakan Roslullah SAW “Rugi dan meranalah orang yang menjumpai Ramadhan tapi dosanya belum di ampuni”.
Sedang para sahabat Rasullah SAW. Setengah tahun setelah berpisah dengan Ramadhan mereka senantiasa berdoa. : ‘Ya Alloh terimalah amalan dan puasa kami di bulan Ramadhan”.Setengah tahun kemudian mereka berdoa:”Ya Alloh sampaikan umur kami hingga kami menjumpai Ramadhan”. Ya, karena mereka tahu penting dan berharganya Ramadhan karenanya berharap sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan. Karena mereka sangat mencintai Ramadhan. Gembira ketika tamu Agung itu datang.
Bagaimanakah kita? Mudah-mudahan ditahun ini kita menjadi orang-orang yang senang serta bahagia akan datangnya bula suci romadlon dan bisa mempersiapkan diri dengan kesiapan yang matang sacara fisik dan mental. Karena kita masih punya waktu itu semua. Teriring doa Marhaban Yaa Romadlon, Marhaban Yaa Romadlon Jud lana bil Ghufron, Selamt datang bulan Ramadlon, selamat datang bulan Romadlon, Mudahkan kami untuk menggapai pengampuan-Mu
Sumber: Ahmad Tukiran Maulana Da'i Keliling (FB)
No comments:
Post a Comment