Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 9 June 2010

T A K D I R

Tiada seorang pun yang dapat mengubah takdir. Orang yang kembali dari pintu kematian (mati suri) sesungguhnya tidak meninggal karena ia tidak ditakdirkan untuk meninggal pada saat itu.

Takdir ialah pengetahuan Allah yang sempurna tentang semua peristiwa masa lalu atau pun masa datang.

Allah tidak dibatasi oleh waktu atau pun ruang karena Ia sendiri yang menciptakannya. Karena alasan ini, masa lalu, masa datang, dan masa sekarang semuanya sama bagi Allah; bagi-Nya segala sesuatu telah terjadi dan berakhir.

Kita juga memahami dari sesuatu yang Allah hubungkan dalam Al-Qur'an bahwa waktu itu satu bagi Allah: banyak kejadian yang dalam pandangan kita akan terjadi di masa datang dikaitkan dalam Al-Qur'an dengan cara sedemikian seolah-olah [kejadian-kejadian] itu telah berlangsung jauh-jauh sebelumnya.

Ayat-ayat yang memberikan catatan bahwa manusia harus menyerahkan diri kepada Allah di akhirat dihubungkan sebagai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi lama sekali:

Sangkakala ditiup, maka segala yang ada di langit dan yang ada di bumi pingsan, kecuali yang dikehendaki oleh Allah (dikecualikan). Kemudian itu ditiup sekali lagi, tiba-tiba mereka berdiri tegak dan menunggu. Dan bumi memancarkan cahaya Tuhannya; Kitab (catatan segala perbuatan) akan diletakkan (terbuka); para nabi dan saksi-saksi akan didatangkan, dan dijatuhkanlah keputusan yang adil di antara mereka, dan mereka pun tak akan dirugikan. (Surat az-Zumar, 68-69)

Orang-orang kafir dibawa ke neraka berbondong-bondong. (Surat az-Zumar,71)

Dan mereka yang bertakwa kepada Tuhan akan dibawa ke dalam surga berbondong-bondong… (Surat az-Zumar, 73)

Beberapa ayat lain dalam masalah ini ialah:

Dan setiap pribadi akan tampil, dengan masing-masing pendorong dan saksi. (Surat Qaaf, 21)

Dan langit pun akan terbelah, sehingga hari itu jadi rapuh. (Surat al-Haaqqah, 16)

Dan atas kesabaran dan ketabahan mereka, Ia membalas dengan surga dan (pakaian) sutera; mereka di sini bersandar di atas peterana; mereka tak akan melihat di dalamnya matahari (terlalu panas) atau dinginnya (bulan) yang melampaui batas. (Surat al-Insaan, 12-13)

Dan api neraka ditampakkan bagi siapa saja yang melihat. (Surat an-Naazi’at, 36)

aka hari ini orang-orang beriman menertawakan kaum tak beriman. (Surat al-Muthaffifiin, 34)

Dan orang-orang yang berdosa melihat api neraka dan mereka mengerti akan jatuh ke dalamnya; dan mereka tidak mendapat jalan keluarnya. (Surat al-Kahfi, 53)

Seperti yang dapat dilihat, kejadian-kejadian yang akan terjadi setelah kematian kita (dari sudut pandang kita) dihubungkan dalam al-Qur'an sebagai peristiwa masa lalu yang telah dialami. Allah tidak dibatasi oleh kerangka waktu relatif yang membatasi kita. Allah menghendaki hal-hal ini dalam ketiadaan waktu: orang telah mengerjakannya dan semua peristiwa ini telah berlalu dan berakhir. Di dalam ayat di bawah ini Ia menegaskan bahwa setiap peristiwa itu, besar atau pun kecil, ada dalam pengetahuan Allah dan tercatat dalam sebuah kitab:

Dalam keadaan apa pun kamu, dan bagian apa pun yang kamu baca dari Al-Quran, dan perbuatan apa pun yang kamu kerjakan, niscaya Kami menjadi saksi ketika kamu sedang tekun melakukannya. Tak ada yang tersembunyi dari Tuhanmu seberat zarah pun, di bumi dan di langit, tak ada yang lebih kecil atau lebih besar daripada itu, niscaya terekam jelas dalam Kitab. (Surat Yuunus, 61)

Takdir adalah pengetahuan yang abadi dari Allah dan bagi Allah,
Yang mengetahui waktu seperti satu kejadian saja dan yang berlaku atas seluruh waktu dan ruang; segala sesuatu ditentukan dan diakhiri dalam takdir.

Sumber: http://www.facebook.com/notes/al-ukhuwah-wal-ishlah/-t-a-k-d-i-r-/125915534109342

No comments:

Post a Comment