Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 23 June 2010

Tazkiyah Penyejuk Hati (III)

Bagaimana cara membersihkan jiwa?

Kita harus Mengenal Diri kita.
Mengisi Diri kita melewati pembersihan (tazkiyah) dengan tiga tahapan:
Pembersihan Aqidah
Pembersihan Dengan Menjalankan Perintah Allah SWT dan Meninggalkan LaranganNya
Menjalankan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW
Bagiaman penjelasan cara membersihkan jiwa di atas...?......,

Bagaimana cara membersihkan jiwa?

Kita harus Mengenal Diri kita.
Mengisi Diri kita melewati pembersihan (tazkiyah) dengan tiga tahapan:
Pembersihan Aqidah
Pembersihan Dengan Menjalankan Perintah Allah SWT dan Meninggalkan LaranganNya
Menjalankan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW
Mengenal Diri

Adapun tiga tahapan yang harus dilalui oleh seseorang muslim yang ingin mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman hidupnya adalah :

I. Tazkiyah Melalui Pembersihan Aqidah
Seluruh isi Al-Qur'an mengandung ajaran aqidah yang lengkap terdiri dari empat bagian :

Pemberitahuan tentang Allah, Nama dan SifatNya disebut dengan Tauhid Ilmiyah Teoritis.
Ajakan agar penghambaan (baca: ibadah) hanya tertuju kepada Allah SWT semata disebut dengan Tauhid Amaliyah Praktis.
Penjelasan tentang perintah dan larangan yang harus ditaati sebagai konsekwensi logis penerimaan tauhid disebut dengan Hak-hak Tauhid.
Keterangan positif tentang hasil yang akan diperoleh pelaku tauhid di dunia maupun di akherat dan akibat buruk bagi yang menolak atau ragu-ragu terhadap tauhid di dunia sebagai kesengsaraan dan di akherat ke dalam api neraka.
Begitu bersih jiwa orang yang beraqidah Islam yang benar sehingga dapat membuahkan kebaikan setiap saat. Digambarkan indah sekali seperti dalam QS: Ibrahim 24-25 yang artinya : "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhanna. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."

Berbeda dengan orang yang rusak aqidahnya seperti umumnya musyrikin, maka Allah SWT menyebut mereka jiwanya kotor, seperti dalam QS: At-Taubah 28 yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dan karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana."

Hal itu terjadi karena mereka banya mendzalimi dirinya karena tidak mengindahkan ajakan Sang Pencipta dirinya, seperti dalam QS: Lukman 13 yang artinya : "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedhaliman yang besar."

Akibatnya mereka berjalan diatas kesesatan, seperti dalam QS: An-Nisa' 116 yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."

Disini rahasia Rasulullah SAW mencurahkan perhatian selama tiga belas tahun saat berada di Mekkah menggembleng para sahabat agar aqidahnya murni dari intrik-intrik syirik apapun bentuknya.

Ibnul Qayyim menggambarkan indah sekali keimanan mereka yang beraqidah itu, ringkasnya, "Mereka adalah manusia yang hatinya dipenuhi dengan pengertian terhadap Allah sampai meluap rasa cinta, rasa takut (baca:khusyu'), pengagungan dan selalu merasa dikontrol Allah SWT (baca: muraqabah). Rasa cintanya telah merasuki seluruh bagian tubuhnya sampai tulang sumsumnya sampai pada tingkat melalaikan cinta selain dari padaNya. Tandanya, ia banyak ingat dan menyebut Allah. Seluruh harap dan cemasnya ditujukan kepadaNya serta selalu bertawakkal dan mengembalikan segala urusannya kepada Allah setelah melakukan berbagai upaya dan sebab yang dibenarkan. Tak jarang ia bertaubat dan tunduk patuh ke keharibaanNya. Apabila dia meletakkan punggungnya di pembaringannya, jiwanya melayang ke hadirat Ilahi sambil menyebut-nyebut nama dan sifat baikNya. Dia menyaksikan asman dan sifatNya telah menerangi cahaya hatinya. Badannya diatas tempat tidur, sementara jiwanya berdarma wisata dan sujud di keharibaan Tuhannya yang dia cintai penuh khusyu' dan rendah diri. Hanya Allah jualah yang memenuhi seluruh kebutuhan manusia dan seluruh makhluk, seperti dalam QS: Ar-Rahman 29 yang artinya : "Semua yang ada di langit, di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan."

Allah SWT yang mengampuni dosa hambanya, menyelesaikan segala persoalannya, membahagiakan orang yang sedih, menolong yang lemah, memberi kekayaan dan mencukupkan orang muslim. Dialah yang mematikan dan menghidupkan, membahagiakan dan mencelakakan, menyesatkan, dan memberi petunjuk, memberi kekayaan pada segolongan manusia dan menjadikan miskin pada segolongan yang lain, mengangkat derajat suatu kaum dan menghinakan kaum yang lain, dan lain-lain

Begitu pentingnya aqidah ini sehingga harus kita pelajari secara global kemudian terinci dari sumber yang terpercaya. Ini masalah agama (baca: Diin) tidak boleh kita ambil dari sembarang orang, tetapi harus dari yang terpercaya ilmu dan amalnya. Seperti sinyalemen Imam Malik dan Ibnu Sirin, yang artinya: "Ilmu ini, ilmu, hendaknya kamu ambil ilmu agamamu dari orang yang benar-benar kamu percayai."

Tentunya dalam kesempatan yang terbatas ini, kami tidak mengungkapkan poin-poin dalam aqidah, tetapi sebatas pembuka dan perangsang belaka agar diketahui pentingnya hal tersebut.

http://www.facebook.com/?page=1&sk=messages&tid=1287812605004

No comments:

Post a Comment