Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 30 June 2010

Ruginya Bergunjing (Ghibah)

Bergunjing (ghibah) atau yang lebih dikenal sekarang dengan kata "Gosip" merupakan hal yang biasa dijaman sekarang ini, bahkan makin disemarakkan dengan acara di televisi yang dikenal dengan acara "infotainment". Di acara tersebut dapat dengan mudah kita mengetahui keburukan-keburukan orang lain, padahal banyak kerugian yang akan menimpa diri kita.

Diriwayatkan sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah ra., bahwa Nabi saw bersabda : "Hindarilah mengunjing, karena mengunjing itu lebih berat (siksanya) dari berzina". Para Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa alasannya mengunjing itu lebih berat dari berzina?" Nabi bersabda, "sesungguhnya seorang lelaki yang telah berzina lalu ia mau bertobat, maka Allah akan menerima tobatnya. Tetapi orang yang mengunjing, Allah tidak akan mengampuni sebelum orang yang digunjingkannya itu mengampuninya".

Diriwayatkan pula, ada seseorang yang nanti dihari kiamat diberikan kepadanya buku catatan amalnya. Lalu dia tidak melihat didalamnya catatan amal kebaikannya, maka dia berkata, "Ya Tuhanku, dimanakah amal shalatku, puasaku dan ketaatanku?" Maka dikatakan kepadanya, "Hilang seluruh amal kebaikanmu, lantaran kamu mempergunjingkan manusia." Diberikan pula catatan amal seorang lelaki lainnya yang diterima dengan tangan kanannya. Lalu dia melihat amal-amal kebaikan yang tidak pernah dilakukannya, maka diucapkan kepadanya: "Inilah catatan amal-amal kebaikan manusia yang telah mempergunjingkanmu, sedang kamu tidak menyadarinya."

Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, "Lidah itu laksana seekor binatang buas, bila dilepaskan pasti membunuh."

Abu Hurairah r.a. telah mendengar Rasululah saw bersabda : "Sungguh adakalanya seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan, tiba-tiba ia tergelincir kedalam neraka oleh kalimat itu lebih jauh dari jarak antara timur dengan barat." (Bukhari, Muslim).

Abu Sa`id Alkhudry r.a. berkata : Bersabda Nabi saw : "Jika tiba waktu pagi maka anggota badan manusia memperingatkan pada lidah : Takutlah kepada Allah dalam memelihara keselamatan kami, sebab kami tergantung kepadamu, jika kau jujur kamipun selamat dan lurus, dan jika kamu bengkok maka kamipun bengkok." (Attirmidzi).

Abu Hurairah berkata : Rasulullah saw bersabda : "Tahukah kamu apakah ghibah itu?" Jawab sahabat : "Allah dan Rasulullah yang mengetahui". Nabi bersabda : "Menyebut saudaramu dengan apa-apa yang tidak ia sukai disebutkan". Ditanya : "Bagaimanakah kalau memang benar apa adanya?" Jawab Nabi : "Kalau memang benar apa adanya begitu, itulah yang namanya ghibah. Tetapi kalau menyebut apa yang tidak sebenarnya, berarti kau telah menuduhnya dengan kebohongan (lebih besar dosanya)". (Muslim).

Anas r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda : "Ketika saya di mi`rajkan, saya telah melihat suatu kaum yang berkuku tembaga digunakan mencakar muka dan dada mereka sendiri, maka saya bertanya pada Jibril : Siapakah mereka itu? Jawabnya : Mereka yang makan daging orang dan mencela kehormatan orang lain (Ya`ni ghibah)". (Abu Dawud).

Dianjurkan pada siapa yang mendengar ghibah supaya menolak atau menegur atau meninggalkan majelis.

Abu Darda r.a. berkata : Bersabda Nabi : "Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya di hari kiamat". (Attirmidzi).

Itban bin Malik r.a berkata : Ketika Nabi selesai shalat dan bertanya : "Dimanakah Malik bin Addukhsyum?" Lalu dijawab oleh seseorang : "Ia munafiq, tidak suka pada Allah dan Rasulullah". Maka Nabi bersabda : "Jangan berkata demikian, tidakkah kau tahu bahwa dia telah mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas karena Allah. Dan Allah telah mengharamkan api neraka atas orang yang mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas karena Allah". (Bukhari, Muslim).

Ghibah yang diperbolehkan hanya yang bertujuan baik dan terpaksa mengutarakannya :
1. Untuk mengadukan orang yang menganiaya padanya kepada wali hakim.
2. Minta tolong supaya menasehati orang yang berbuat munkar pada orang yang dianggap mampu menasehatinya.
3. Karena minta fatwa, fulan menganiaya saya maka bagaimana jalan menghindarinya.
4. Bertujuan menasehati jangan sampai orang lain tertipu oleh orang jahat itu
5. Terhadap orang yang terang-terangan menjalankan kejahatannya, maka bagi yang demikian itu tidak lagi berlaku ghibah, sebab ia sendiri sudah terang-terangan.
6. Untuk mengenal kepada orang yang terkenal dengan satu gelar, seperti Al-A`masy, Al-A`raj, Al-A`ma, Al-Ashom, Al-Ahwal, semua ini gelar beberapa ahli hadits.

Dikutip dari:

Buku Bahan Renungan Kalbu, oleh Ir. Permadi Alibasyah.
Buku Riadhus Shalihin, oleh Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Annawawy.

Perkara yang kelihatannya ringan dilakukan dan banyak manusia baik sadar atau tidak sadar terjerumus didalamya, namun sesungguhnya perkara ini adalah perkara haram yang mengandung dosa besar. Itulah Ghibah, akhlak tercela ini wajib diwaspadai dan dijauhi oleh setiap muslim. Sebab Ghibah bertentangan dengan akhlak mulia yang semestinya dimiliki oleh... Lihat Selengkapnya seorang muslim. Perhatikan ! definisi ghibah, supaya kita bisa mewaspadainya.

Waspadalah Terhadap Ghibah, Saudaraku, ghibah adalah penyakit yang berbahaya, yang akan menggelincirkan pelakunya kepada kebinasaan. Salman Al-Farisi telah menulis kepada Abu Darda’ ; Amma Ba’ad, “saya wasiatkan kepadamu untuk selalu menyebut Allah, sebab dia adalah obat, saya melarang kamu untuk menyebut manusia, sebab dia adalah penyakit” .
Rasulullh Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan kepada kita tentang bahaya Ghibah, sebagaimana sabdanya :

“Bentuk riba yang paling tinggi adalah menyebarkan aib kehormatan seorang muslim tanpa hak (Ghibah)” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Wahai kalian yang duduk-duduk dan menceriterakan aib orang lain, ketahuilah sesungguhnya Allah Subhaanahu Wa Ta'ala telah mengingatkan kepada kalian dengan keras. Dan Allah telah membuat permisalan agar supaya kalian meninggalkan Ghibah. Allah berfirman ;
“ … dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging sudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hujuraat [49] : 12).

Ghibah menghilangkan keimanan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

“Wahai orang yang beriman hanya dengan lisannya, tetapi keimanan itu tdk masuk kedalam hatinya, janganlah kalian menceritakan aib orang-orang muslim, janganlah engkau mencari-cari cela mereka, barang siapa yang mencari-cari cela (aib) mereka, sungguh Allah akan membuka celanya (aib), barang siapa yang dibuka celanya (aib) oleh Allah, maka Allah akan mempermalukannya didalam rumahnya” (Hr. Abu Dawud)

Ya Rosulalloh ma'al-Ghibah ?Ya Rasululloah apakan Ghibah itu? -Qola ,Dzikruka Akhoka bima yakrohu > menyebutkan ttg saudaramu akan sesuatu yg membuat dia merasa jijik,Qultu Ya Rasulalloh Fainkana Fihi lladziYudzkaru bihi>Bgm kalo penyebutan itu ada pd dirinya,
I-lam anaka idza Dzakartahu bima huwa fihi faqod Igtabtahu,>Ketahuilah bila kamu ... Lihat Selengkapnyamenyebutkan yg ada pd dirinya ,berarti kamu tlh mengumpatnya.

Ghibah adalh masdar dr kt benda kerja Ghoba atau masdar dr igtiyab-Igtabahu artinya menyebut-nyebut cacat oreg lain.

Qolat dakholat alaina imro'atun falamma walat aoma'tu biyadiy anaha qoshirotun , Faqoola,sholallohu alihi wa'alihi wassalam 'Igtabtiha'
(Aisyah berkt)"Seorg wanita mengunjungi kami,dan ktka dia hendak pergi , aku memberi isyaratdg tanganku utk menunjukan bhw dia itu kurang tinggi.Kemudian beliau bersabda; 'kamu tlh berbuat Ghibah terhadapnya. Jd Ghbah juga bisaterjd hanya dg isyarat.

Dampak dr perbuatan GFhibah itu
Al-Ghibatu Asyaddu minal-zinaa ,walam dzka ya Rasulalloh, qoola Li-ana Rojulan ynzi fayatubu ilalloh fayatubulloh alaihi
Ghibah mrp suatu dosa yg paling berart dibanding zina.dan bertobat kpd Alloh Alloh menerima tobatnya, namun Ghibah tdk dimpuni oleh Alloh sampai diampuni oleh korbannnya, Bersabda Nabi ," Memakan dagingnya merupakan dosa terhdp Alloh.

"Jgnlah slig menggunjing,maukan diatsara kalian memakan daging saudaranya yg tlh meninggal,tentu kalian amat tdk menyukainya.QS.49:12.
Barabgsiapa mngumpat seirg muslim,berarti ia tlh membatalkan shalat dan puasanya dan dihari kiamat mulutnya akan berbau bangkai.


http://www.facebook.com/profile.php?id=100000594627540#!/notes/al-ukhuwah-wal-ishlah/-ruginya-bergunjing-ghibah/130293153671580

No comments:

Post a Comment