Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 23 June 2010

Tazkiyah Penyejuk Hati (II)

Tazkiyah :
Tazkiyah secara bahasa berasal dari akar kata zakaa berarti berkembang. Zakaa suatu pohon yang tumbuh dan berbuah. Tazkiyah adalah pengembangan dan pembersihan. Menurut epistomologi syara', tazkiyah berarti perawatan, pengembangan dan pembersihan hati dari berbagai intrik syirik. Al-Qur'an menyebutnya dalam banyak ayat, diantaranya dalam QS: An-Nur 21 yang artinya : "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamusekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Juga dalam QS: Al-Jum'ah 2 yang artinya : "Dialah yang mengutus kepada kamu yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

Rasulullah SAW selalu berdoa seperti berikut yang artinya:"Ya Allah berikan ketakwaan kepada jiwaku dan bersihkanlah, sesungguhnya Engkau sebaik-baik yang membersihkannya. Engkaulah penolong dan pemiliknya." (HR: Muslim dan Ahmad).

Syariat Islam ini isinya adalah tazkiyah nufus (pembersihan jiwa) sehingga mereka pantas sebagai penduduk surga yang bersih. Tak ubahnya seperti pakaian yang bersih kita letakkan di almari, sementara yang kotor harus dicuci, dijemur dan disetrika. Perhatikan perintah sholat di bawah ini, tujuannya agar orang terhindar dari kekejian dan kemungkaran seperti dalam QS: Al-Ankabut 45 yang artinya : "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaan dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Bagaimana menurut kalian kalau ada orang yang mandi di sungai depan rumahnya sehari lima kali, masihkah ada daki yang tersisa? Mereka menjawa : Tidak ada kotoran lagi yang menempel. Beliau melanjutkan : Demikian itu sholat lima waktu, yang karena sholat itu, Allah menghapus dosa-dosa." (HR: Bukhari, Muslim, Turmudzi, dan Nasa'i).

Perintah zakat disebutkan seperti dalam QS: At-Taubah 103 yang artinya : "ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Perintah haji disebutkan sebagai berikut seperti dalam QS: Al-Baqarah 197 yang artinya : "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafatsa, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya, sebai-baik bekal adalah taqwa dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal."

Demikian pula sederetan syariat Allah lainnya bertujuan agar manusia bersih jiwanya. Itulah rahasia dimana Allah tidak menjadikan di dalam diri manusia dua hati, yaitu apabila hati seseorang diisi dengan cinta kepada Allah, seluruh cinta-cinta yang lain keluar dan terikat dengan itu, sebaliknya hati yang diisi cinta selain Allah seperti harta, perempuan, jabatan, dan lain-lain, maka cinta kepada Allah akan terbang. Tak heran ungkapan seorang ulama bernama Ibnu Taimiyah yang artinya :< i>"Di dunia ini ada surga, siapa yang tidak memasukinya, dia tidak akan memasuki surga akherat."

Juga yang artinya: < i>"Apa yang akan diperbuat kepadaku oleh musuh-musuhku? Surga itu milikku ada di dadaku. Kemana saja saya menuju dia bersamaku tidak terpisah. Bila aku dipenjara itu adalah khalwat bagiku, bila dibunuh aku mati syahid dan bila aku diusir kepergianku darmawisata."

bersambung.......

http://www.facebook.com/?page=1&sk=messages&tid=1314400582062

No comments:

Post a Comment