Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Friday 7 May 2010

Warna Isi Suara Hati

Jalan Cinta ~ Khalil Gibran Untuk anak-anakku, Yang sedang bertanya-tanya Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya Anak-anakku, yang sedang mencari keyakinan jiwa Terhadap jiwa lain yang... menjadi pasangan jiwanya Anak-anakku, Yang sedang gelisah Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian Dan godaan-godaan yang memberatkan Anak-anakku, Yang semakin dewasa Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan Aku berdoa untuk kalian Ya Allah, Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa Bersihkanlah jiwa mereka Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu Anakku, Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat Dengan tatapannya yang tajam Ada yang tersentak dari dalam dadamu Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap bersenandung nyanyian kasmaran Dan tersenyum entah untuk siapa Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang memahat langit dengan angan-angan mengukir malam dengan bayang-bayang Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab Bersikaplah jujur dan terbuka Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora Barangkali takdir tengah bicara Telah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu Dan pandangan matanya memang khusus buatmu Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga Bergegaslah bangun dari mimpi Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam Anggap saja takdir tengah bicara Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu Engkau akan segera menyadari Keadaannya tidaklah jauh berbeda Takdir tengah bicara kepadanya Ada yang tersentak dari dalam dadanya Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut Dan tatapanmu yang sejuk Ia mengasingkan diri dari keriuhan Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya Bermalam-malam lewat tanpa jawab Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya Tetapi ia hanya duduk terdiam Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu Sejak ia berlalu dari hadapanmu Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya Sejak engkau berlalu dari hadapannya Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau dibencinya Dan disampaikannya dengan tanpa beban Sedang engkau menyembunyikan darinya Perasaanmu yang bergelora Dan dia menyembunyikan darimu Hasratnya yang membara Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya Meski dibalik sayapnya yang anggun Tersimpan pedang tajam melukaimu Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan Betapapun engkau tidak menginginkan Atau dia tidak menghendaki Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan jiwanya Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan Betapapun engkau ingin menemukannya Atau dia ingin menemukanmu Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau dipisahkan Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan Mengikat waktu dengan memadu rindu Saling bercerita tentang kegembiraan Saling bercerita tentang kesedihan Saling membagi tentang harapan dan beban Memupuk pohon cinta dengan terbuka Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara Karena ada kalanya di tengah waktu Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan Menjadi masalah dan kemarahan Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian Membawamu kembali mendekat kepadanya Membawanya kembali mendekat kepadamu Lalu kalian saling bercerita Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian ikrarkan Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat membersihkannya Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh Daunnya semakin rimbun meneduhi Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru Tentang tujuan dan harapan pohon cinta Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru Dan dia menjadi sari menghidupkan benih Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya Akankah dia menikmatinya bermusim-musim Malam-malam berlalu tanpa jawab Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu yang baru Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur Bermalam-malam berlalu dengan doa Engkau dan dia berdoa Ya Allah, Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik Sampai tiba waktunya Engkau dan dia dikuatkan Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup Kalian saling setuju hidup bersekutu Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia Lalu waktu berjalan semakin panjang Dan hidup menjadi semakin nyata Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya Engkau mengandung anakmu yang pertama Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu Dengan susah payah yang bertumpuk Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia Penuh syukur dan doa kepadaNya Ketika tiba saatnya Beban kandungan semakin memuncak Punggungmu semakin berat dan payah Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan Suamimu menjagamu dan menguatkanmu Ketika suara tangis bayi terdengar Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi Memeluk bayi basah begitu merah Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci Menyambut dengan doa kehadiran anakmu Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya Engkau menjadi ibu Suamimu menjadi bapak Engkaupun mengasuh dan memeliharanya Dengan kasih sayang yang berlimpah Jiwamu terikat dengan jiwanya Air susu yang engkau minumkan kepadanya Menjadi air jiwa bagi anakmu Dan kebahagiaannya meminum air susumu Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu Kemanapun engkau bepergian Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya Maka bila tiba waktu pulang Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah Di halaman engkau dengar tangisnya Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di dadamu Air susumu menetes karenanya Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di wajahnya Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu Matanya semakin berbinar Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan Dan hatimu semakin bersinar Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar Waktu terus berjalan Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya Belajar merangkak dan berjalan Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama Engkau mengajarinya memanggilmu ibu Dan memanggil suamimu bapak Engkau mengajarinya tentang alam Api itu panas es itu dingin Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan Engkau mengajarinya makan dan memakai baju Menyisirkan rambutnya Sambil bersenandung lagu kesukaannya Dan menggumam betapa eloknya anakmu Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau Engkau begitu khawatirnya Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri Dan kulitmulah yang tersayat atau luka Begitu sayangnya engkau kepadanya Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri Engkau semakin kesulitan menghadapinya Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya Ia hidup dengan teman-temannya sendiri Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu Ia seolah-olah semakin jauh Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah Rasa cintamu kepadanya begitu ingin Mengikatnya dalam rengkuhanmu Mengamankannya dalam dekapanmu Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin Membebaskannya melakukan pencarian Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya Melepaskannya untuk hidup dalam masanya Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega Percaya dan ikhlas tentangnya Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud Ya, Allah, Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar Dekatkanlah ia kepada jalanMu Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat Tabahkanlah ia menghadapi hidup Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya Ya Allah, Kami berserah diri kepadaMu Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya Seperti engkau ketika muda Engkau begitu ingin melihat kekasihnya Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu Tidak lagi seperti dahulu Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu Dan ketika bersamamu Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu Engkau merasa akan tiba waktunya Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya Waktu pun tiba Engkau berpisah dengannya Anakmu menjalani hidup sendiri Mendiami rumahnya sendiri Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu Dan hidupmu seolah-olah kesepian Waktu terus berputar Dan kalian berdua menjadi begitu tua Rambut memutih dan tubuh melemah Kenangan berjalan satu-satu di depan mata Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat Apa yang dahulunya engkau anggap Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas Menerima waktu yang semakin habis Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang Anak-anakmu bahagia Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup Mereka mendoakan Hidupmu lebih bahagia dan tenang Di alam yang lebih kekal Mereka bangga terhadapmu.

~ Khalil Gibran (1833-1931) [Naskah ini bersumber dari berbagai pustaka. Sumber Pustaka: QS Ali Imron, Musashi - Eiji Yoshikawa, Sang Nabi - Kahlil Gibran, Nyanyian Kasmaran - Ebiet G Ade] aferiza.wordpress.com

No comments:

Post a Comment