Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Thursday 17 June 2010

Kepemimpinan

Choirun Niza 15 Juni jam 15:03 Balas
“Sesungguhnya kamu sekalian sangat menginginkan menjadi pemimpin, padahal itu akan menjadi penyesalan kelak di hari kiamat. Maka alangkah baiknya menjadi wanita yang menyusui (anaknya), dan alangkah buruknya wanita yang tak mau menyusui.” – HR. Bukhary dan Nasa’i.
………………………………………………………………………………………………………
“Celakalah para pemimpin, celakalah orang-orang yang berpengetahuan, celakalah orang-orang yang menerima amanat. Benar-benar akan ada di hari kiamat kaum-kaum yang mengangan-angankan agar jalinan rambutnya bisa tergantung pada bintang Tsuroya. Mereka dekatkan antara langit dan bumi tapi sebenarnya mereka hampir tidak melakukan suatu amal pun.” – HR. Ahmad.

“Kalau kamu mau, saya beritahukan kepadamu tentang pemerintahan, dan apa itu sebenarnya?”

(Berkata ‘Auf) : “Maka saya pun berseru keras-keras: Apa itu sebenarnya , Ya Rasul Allah?”

Jawab Rasul :”Pada mulanya ia menjadi celaan, kedua kalinya menjadi penyesalan, dan ketiga kalinya menjadi siksaan di hari kiamat, kecuali (bagi) orang yang adil. Tapi bagaimanakah ia bisa adil terhadap kerabatnya?” – HR. Thabrani.

Dan bagi orang yang paling mampu menahan nafsunya dan paling terpercaya sekalipun, tentu akan berhati-hati menerima jabatan kepala Negara dan menjadi pimpianan, karena pengaruh agama dalam hatinya begitu kuat dan mendalam, tidak mudah goyah oleh kemegahan-kemegahan atau pun hal-hal yang menjerumuskan. Dan sejarah para sahabat, Tabi’in maupun kaum muslimin pada umumnya, penuh dengan bukti-bukti tidak menginginkan (zuhud) kepada jabatan-jabatan pemerintahan

Amirul mukinin radhiallahu’anhu bahwasannya beliau pernah keluar rumah, tampak sedih dan berduka cita. Maka bertemulah beliau dengan Abu Dzar, yang selalu menegurnya : “Kenapa saya lihat tuan sedih dan berduka cita?

Umar menjawab : “Dan betapa saya tidak sedih dan berduka cita, sedang saya dengar Basyar bin ‘Ashim mengatakan: Pernah saya dengar Rasulullahu’Alaihi wasallam, bersabda : “Barangsiapa memimpin suau urusan kaum muslimin, maka pada hari kiamat urusan itu akan didatangkan kepadanya hingga ia pun dihentikan di atas neraka jahanam. Kalau dia baik (adil), dia selamat. Dan kalau ia tidak baik, jembatan itu lalu merekah, maka jatuhlah orang itu ke dalam neraka jahanam selama tujuh puluh tahun.”

Maka Abu Dzar bertanya:”Apakah tuan tidak mendengar itu langsung dari Rasulullah?”

“Tidak,” jawab Umar.

Abu Dzar berkata:”Saya bersaksi bahwa sesungguhnya saya pun pernah mendengar Rasulullah bersabda : Barangsiapa memimpin suatu perkara kaum muslimin, maka pada hari kiamat akan didatangkan perkara itu kepadanya di atas jembatan neraka jahanam. Maka kalau dia itu baik-baik, ia selamat. Dan kalau dia tidak baik, maka rekahlah karenanya jembatan itu, lalu orang itu jatuhlah ke dalam neraka Jahanam selama tujuh puluh tahun, sedangkan neraka itu hitam dan gelap.” – HR. Ibnu Majah.

Maka manakah di antara kedua hadis itu yang lebih menyakitkan hati tuan?”

Jawab Umar : “Kedua-duanya benar-benar menyakitkan hatiku. Jadi siapalah yang mau mengemban pemerintahan ini dengan segala isinya?”
Abu Dzar berkata :”Yaitu orang yang mau bersusah payah karena Allah, dan mau melekatkan pipinya dengan bumi. Kami hanya melihat kebaikan saja pada dirimu. Dan mungkin saja kalau tuan serahkan pemerintahan itu kepada orang yang tidak adil memimpinnya, Tuan takkan selamat dari dosanya….”
………………

”Sesungguhnya Imam (pemimpin, pembesar, penguasa atau kepala keluarga) itu adalah bagaikan perisai, dimana orang berperang memakai perisai dan menjaga diri dengannya. Jika imam memerintahkan supaya taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil, dia mendapat pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka dia mendapat siksa.” --- HR. Muslim.

”Anda wajib patuh dan setia, baik dalam keadaan susah maupun senang, disukai atau dibenci, dan biar pun merugikan kepentinganmu.” --- HR. Muslim.

Hal seperti itu (kepemimpinan) tidaklah terbatas pada pemerintahan umum saja. Bahkan juga menyangkut pemerintahan dan kepemimpianan apa saja, sampai kepada seorang laki-laki yang memimpin keluarganya, atau seorang perempuan yang mengatur rumah tangga suaminya.

Karena Rasulullah shollallahu’Alaihi wasallam juga bersabda :
“Tiap-tiap kamu adalah penggembala, dan tiap-tiap kamu adalah bertanggung jawab tentang yang digembalakannya.” – HR. Muslim.
……………………..


Acuan :

Anwar, M Farid BA. 1986, Khutbah Jum’ah, CV. Amin. Surabaya.

Bakar, Musa , 1988. Terjemahan “Hurriyatul Insaan Fil Islam. Lembaga Riset Tentang Islam dan penyebaran Kebudayaan Islam Al-Azhar. Kairo – Mesir oleh PT Al Ma’arif - Bandung.

Rahimy, Syekh H Abdul Syukur. 1993. Shahih Muslim. Fa Widjaya, Jakarta

Rindang No : 4 th X Nopember. 1984.
………………………………………………………………………….


Beautiful quote :

“Orang mukmin yang sempurna imannya, ialah yang terbaik budi pekertinya dan lemah lembut terhadap keluarganya, sebaik-baiknya kamu adalah yang paling baik sikap lakunya terhadap istrinya/keluarga.” – HR. Attirmidzy.

Semoga kita semua dilingkupi oleh mukmin-mukmin yang demikian…..selalu mendapatkan ilmu dan petunjuk, sehingga bisa mengemban amanah dengan istiqomah……..

Sumber: http://www.facebook.com/?page=2&sk=messages&tid=1495947445450

No comments:

Post a Comment