Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Thursday 10 June 2010

Jadilah Diri Sendiri

LUKMAN HAKIM DAN KELEDA

Pada suatu hari, Lukman Hakim memerintahkan anak yang dicintainya untuk mengambil
seekor keledai. Sang anak memenuhi dan membawanya ke hariban sang ayah. Lukman menaiki
keledai itu dan memerintahkan anaknya untuk menuntun keledai. Maka perjalananpun dimulai.
Keduanya berjalan melintasi perbukitan dan tanah-tanah tandus. Hingga suatu ketika mereka
berdua melintasi kerumunan orang-orang banyak. Orang-orang yang menyaksikan Lukman dan
anaknya yang sedang melakukan perjalanan seperti merasa suatu hal yang aneh. Mereka saling
mencibir dan berbisik-bisik.

Tiba-tiba seorang berteriak, lalu diikuti oleh kerumunan yang lain, "Anak kecil itu berjalan kaki,
sedangkan orang-tuanya nangkring diatas keledai, alangkah kejam dan kasarnya ia. "lalu
seorang berteriak, "Hai, Lelaki tua tidak tahu diri! Kau biarkan dirimu naik diatas keledai
sementara kau biarkan anakmu lelah lagi kepanasan. Lukman menghentikan keledainya. Lalu
Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku? Lalu
dengan sopan dan berbudi, si anak menyampaikan apa yang dikatakan oleh kerumunan orang-
orang tersebut.

Kemudian Lukman turun menuntun keledai. Sang anak ganti menaiki keledai. Keduanya lalu
berjalan melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba mereka mencemooh sang anak seraya
berkata, “Anak muda itu menaiki keledai, sedangkan orang tuanya berjalan kaki, alangkah jelek
dan kurang ajar sang anak.” Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-
orang wahai anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian Lukman dan anaknya sama-sama menaiki keledai berboncengan. Keduanya melewati
keramaian di tempat lain, tiba-tiba orang-orang mencerca keduanya seraya berkata, “Betapa
kejam kedua orang itu, merka menaiki seekor keledai, padahal mereka tidak sakit, dan tidak pula
lemah.” Lukman bertanya kepada orang-orang, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai
anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Akhirnya Lukman dan anaknya turun dari keledai. Keduanya berjalan turun dari keledai.
Keduanya berjalan kaki sambil menuntunnya melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba orang-
orang mengecam seraya berkata, “Subhanallah…… seekor himar yang sehat dan kuat berjalan?
Sementara kedua orang itu menuntunnya, alangkah baiknya jika salah satu dari mereka
menaikinya.” Lukman bertanya kepada anaknya,” “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai
anakku?” Sang anak kembali menyampaikan tanggapan mereka.

Akhirnya Lukman pulang kembali ke rumah. Dalam perjalanan pulang, Lukman Hakim
menasehati anaknya tentang sikap manusia, katanya, “Sesungguhnya tiada terlepas seseorang
itu dari percakapan manusia. Maka orang-orang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan
melainkan kepada Allah SWT saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi
pertimbangannya dalam tiap-tiap satu.”

“Wahai anakku, bukankah aku telah berkata kepadamu, kerjakanlah pekerjaan yang membuat engkau menjadi saleh dan janganlah menghiraukan orang lain. Dengan peristiwa ini saya hanya ingin memberi pelajaran kepadamu.”

Sumber: http://www.facebook.com/notes/masaji-antoro/jadilah-diri-sendiri/120593344648938

No comments:

Post a Comment