DI MESJID, ADA PEREMPUAN SETIA

Ketika Maghrib berkumandang, perempuan-perempuan itu tiba. Tak ada yang dilakukannya kecuali berwudhu dan bergegas menunaikan shalat. Maghrib akan selalu menjadi tanda adanya perempuan yang setia. Perempuan yang setia menuju masjid, menanti iqamat, dan menghadap Tuhan.

Sungguh Maghrib adalah kebersamaan. Perempuan-perempuan itu berkumpul, selalu. Hampir di masjid manapun, ada perempuan-perempuan yang setia. Mereka rukuk dan sujud dalam jama’ah shalat. Perempuan-perempuan setia yang insya Allah beroleh pahala. Perempuan-perempuan yang hendak menggapai keutamaan 27 derajat dan ingin bertempat tinggal di surga. Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berangkat di waktu sore dan pagi ke masjid (untuk shalat berjama’ah), niscaya Allah menyediakan baginya tempat tinggal di surga setiap kali ia berangkat sore dan pagi (ke masjid).”(Muttafaqun ‘Alaih).

Memang perempuan lebih baik shalat di rumah. Ketika Maghrib menuju masjid, perempuan-perempuan setia itu bukan mengabaikan ketentuan Rasulullah SAW. Tidak! Tak ada salahnya perempuan shalat di masjid. Shalat di rumah bagi perempuan lebih baik, tapi “Jangan kamu mencegah istri-istrimu (pergi ke masjid-masjid),...”

Maghrib akan selalu menjadi tanda adanya perempuan yang setia. Saat kumandang Isya’, perempuan-perempuan itu masih setia. Bahkan, dari Maghrib sampai Isya’ ada yang belum meninggalkan masjid.

Perempuan-perempuan setia yang menjaga adab ketika hendak ke masjid. Dari rumah ke masjid, langkah-langkah mereka adalah “langkah besar”. Allah SWT akan menulis setiap langkah perempuan-perempuan setia itu dengan satu kebaikan, mengangkat satu derajat, dan menghapus satu kesalahan, insya Allah.

Allah menyaksikan perempuan-perempuan setia yang berada di masjid. Perempuan setia, ibu-ibu yang menghadap dan bermunajat kepada Rabb. Ibu-ibu yang setia ke masjid,,,

Maghrib akan selalu menjadi tanda adanya perempuan yang setia. Perempuan yang setia di kala Isya’ dan Shubuh. Ada selalu perempuan yang setia, malah ada yang benar-benar setia.
Dan, aku adalah laki-laki. Laki-laki yang diminta shalat berjama’ah di masjid. Laki-laki yang masih harus belajar kepada perempuan-perempuan setia... Wallahu a’lam.

Sumber: http://www.facebook.com/notes/al-ukhuwah-wal-ishlah/di-mesjid-ada-perempuan-setia/128790480488514