"Pacar/an yang penuh akan kemudhorotan"

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kaifa haluk ya Akhy wa Ukhty?

Setiap terdengar kata pacaran pasti bagi orang yang sudah biasa berpacaran itu adalah hal yang wajar dan kata mereka hidup tanpa adanya PACAR atau PACARAN hidup serasa hampa dan kosong atau mungkin tak berarti. Akan tetapi kita sebagai umat Muslim, pendapat seperti itu SALAH BESAR!!! Yang benar hidup tanpa PACAR/an adalah keberuntungan karena terhindar dari sifat-sifat buruk dan tidak terpuji seperti berdua-duan di tempat sepi maupun ramai, bergandengan tangan padahal belum terikat hubungan yang jelas, bercumbu, pelukan, dsb. PACARAN juga mengundang akan adanya fitnah dan cela'an-cela'an bagi orang-orang yang tidak menyukai, tidak mengetahui.
Setiap ada orang yang sedang pacaran di situlah syaithan-syaithan bergembira ria, dan disaat pacaran itulah godaan-godaan mengalir dengan lancarnya seperti godaan untuk berbuat maksiat dan mungkin sampai ke dalam perzinaan Naudzubillah min dzaliq.

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

"Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh kalian. Karena sesungguhnya syaithan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Fathir 35:6)

Maka kita umat Muslim jauhilah perbuatan-perbuatan munkar seperti itu supaya kita tak lagi membuat syaithan gembira.
Kalau kita sudah bicara diri kita yang Allah tetapkan tercipta dalam sebaik-baik bentuk ini, maka ada pengiring lain dalam pembicaraan kita. Persis seperti sifatnya yang selalu mengiring hawa nafsu, syaithan begitu ambisius untuk ikut serta dalam setiap aktivitas kita.

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً

"Syaithan itu memberikan janji-janji pada mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal tiadalah syaithan menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka." (QS. An-Nissa'4:120)

Jangan mudah kita ditipu syaithan karena jika kita sudah terkena tipu daya syaithan penyesalan takkan berguna dan jangan sampai kita sadar dan menyesal setelah di akhirat nanti. Aduuh.. ruginya aku..., kiranya dulu aku tidak mennjadikan si dia sebagai kekasihku! Sesal seperti ini hanya akan menjadi gigit jari kenestapaan.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً

Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul" (QS.Al Furqan 25:27)

[1064] menggigit tangan (jari) maksudnya menyesali perbuatannya.

يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً

"Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya Aku (dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku)." (QS.Al Furqan 25:28)

[1065] yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.

Bukankah tak perlu menunggu penyesalan abadi itu datang? Bukankah lebih baik menyesal hari ini di saat laut taubat masih tak bertepi? Maksudnya, tinggalkan perbuatan rugi ini (PACAR/an)

Syukron katsiron wa Afwan...

Wassalamu'alaikum waohmatullahi wabarokatuh..

http://labibrjn.blogspot.com/

Dikirim Oleh: Labib Shbt Sejati untuk Anggota ACAR
Sumber: http://www.facebook.com/home.php?#!/?page=1&sk=messages&tid=1384924710795