Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Thursday 8 April 2010

Mengenal Kedudukan Syahadatain

Dua syahadat, syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh, memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam agama Islam. Laa ilaaha illa Alloh merupakan kalimat tauhid, sedangkan syahadat Muhammad Rosululloh shollallohu ‘alaih wa sallam merupakan jalan dan prakteknya. Sehingga kedua syahadat ini tidak dapat dipisahkan. Jika disebut syahadat Laa ilaaha illa Alloh, maka ini mengharuskan syahadat Muhammad Rosululloh. Dan jika disebut syahadat Muhammad Rosululloh, maka ini mengandung syahadat Laa ilaaha illa Alloh.

Untuk mengetahui hal ini, di sini akan kami sampaikan beberapa keterangan yang menunjukkan tingginya nilai syahadatain.

Syahadatain Merupakan Jalan Ke Surga

Nabi Muhammad shollallohu ‘alaih wa sallam bersabda:

((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةُ))

“Barangsiapa bersyahadat (bersak-si) Laa ilaaha illa Alloh, dia pasti akan masuk sorga”. [Hadits Shohih Riwayat Al-Bazzar dari Ibnu ‘Umar. Lihat: Ash-Shohihah no: 2344; Shohihul Jami’ no: 6318]

Beliau shollallohu ‘alaih wa sallam juga bersabda:

((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ , حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ))

“Barangsiapa bersyahadat (bersak-si) Laa ilaaha illa Alloh, dan bahwa Muhammad adalah Rasul Alloh, niscaya Alloh haramkan neraka atasnya.” [Hadits Shohih Riwayat Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dari ‘Ubadah. Shohih Al-Jami’ush Shoghir, no: 6319]

Beliau shollallohu ‘alaih wa sallam juga bersabda:

((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ))

“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi)

· Laa ilaaha illa Alloh, tidak ada sekutu bagiNya,

· dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya,

· dan bahwa Isa adalah hambaNya, RasulNya, dan kalimatNya yang Dia berikan kepada Maryam, serta ruh (ciptaan)Nya,

· dan bahwa sorga benar-benar ada,

· dan bahwa neraka benar-benar ada,

pasti Alloh akan memasukkannya ke dalam sorga sesuai dengan amalannya.” [Hadits Shohih Riwayat Bukhari, no: 3435; Muslim, no: 28; dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit]

Al-Qodhi ‘Iyadh –semoga Alloh merahmatinya- berkata: “Apa yang tersebut di dalam hadits Ubadah, adalah khusus bagi orang yang mengucapkan apa yang telah disebutkan oleh Nabi shollallohu ‘alaih wa sallam, dan dia menggabungkan pada syahadatain dengan hakekat iman dan tauhid yang telah tersebut di dalam hadits itu. Sehingga dia akan mendapatkan balasan yang akan memberatkan (kebaikannya) terhadap keburukan-keburukannya, dan menyebabkan ampunan dan rohmat baginya serta masuk sorga pada awal waktu”. [Kitab Fathul Majid, hlm: 42, karya: Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, penerbit: Dar Ibni Hazm]

Syahadatain Merupakan Rukun Islam Yang Pertama

Maka syahadatain merupakan kewajiban pertama dan terbesar atas hamba.

Nabi shollallohu ‘alaih wa sallam bersabda:

((بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ))

Islam dibangun di atas lima (tiang): syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh; menegakkan sholat; membayar zakat; haji; dan puasa Romadhon. [Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 8; Muslim, no: 16; dll]

Imam Ibnu Rojab Al-Hambali (wafat tahun 795 H) berkata: “Maksud hadits ini adalah menggam-barkan Islam sebagai bangunan, tiang-tiangnya adalah lima ini. Maka Islam tidak akan berdiri tanpa lima ini. Adapun bagian-bagian Islam lainnya (selain lima ini), merupakan pelengkap bangunan. Jika ada di antara bagiannya tidak ada, maka bangunan itu kurang, dan masih tegak, tidak roboh dengan sebab berkurangnya bagian itu. Berbeda dengan robohnya lima tiang ini. Karena sesungguhnya Islam akan hilang dengan tiadanya lima tiang semuanya, tanpa keraguan. Demikian juga, Islam hilang dengan ketiadaan syahadatain”. [Kitab Jami’ul ‘Ulum Wal Hikam, juz: 1, hlm: 145; tahqiq: Syakh Syu’aib Al-Arnauth dan Syaikh Ibrohim Bajis]

Syahadatain Merupakan Pintu Gerbang Menuju Islam

Ketika Rosululloh shollallohu ‘alaih wa sallam mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau bersabda kepadanya:

((إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ أَنْ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ))

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka jadikanlah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah syahadat Laa ilaaha illa Alloh”. [Hadits Riwayat Bukhari no: 4347; Muslim no: (29)(30)]

Oleh karena itulah, tanpa syahadatain, Islam tidak ada.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (wafat th: 728 H) berkata:

Selengkapnya silakan baca di >> http://ustadzmuslim.com/?p=22

Dari: Oleh Ustadz Muslim Atsari
Sumber:http: //www.facebook.com/profile.php?ref=profile&id=100000594627540#!/?page=1&sk=messages&tid=1161641819817

No comments:

Post a Comment