Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday, 22 September 2010

Agar Engkau Lebih Cantik...

Konon katanya seorang lelaki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah, katanya pula bahwa kebahagiaan lelaki akan sempurna bila memiliki istri yang cantik memikat bak malaikat.



Tapi….

Asumsi ini ternyata terbantahkan. tidak hanya dibantah oleh syariat, tapi juga realitas yang bisa antum lihat.. kisah dibawah ini misalnya…



Konon, Christina Onassis, mempunyai wajah yang sangat cantik. Ia juga memiliki kekayaan yang sangat besar. Mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang berlimpah, antara lain kapal pesiar pribadi, dan pulau milik pribadi juga. Telah beberapa kali menikah, tetapi Christina harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan. Terakhir ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan: Bunuh diri.

Kecantikan wajah Christina tidak membuat suaminya semakin sayang ketika memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak pernah kuat.

Kasus ini memberikan ibroh kepada kita bahwa bukan kecantikan wajah secara fisik yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah!

[Cerita diatas disalin dari: Buletin al-Izzah edisi no16/thn III/Muharram 1425 H (Bulletin ini diterbitkan oleh Forkimus (Forum Kajian Islam Muslimah Salafiyah) Mataram, Lombok, NTB) dan dipost ulang oleh www.muslimah.or.id]



Nah! Bantahan keduanya adalah sabda Rasululloh shalallohu ‘alaihi wa sallam:

“Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka PILIHLAH YANG TAAT BERAGAMA niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhori, Muslim)



Hadist diatas nyata menunjukan bahwasanya Rasululloh –Nabi kita yang senantiasa benar perkataannya dan tidak berbicara dengan kejahilan – menyatakan bahwa “pilihlah yang taat beragama, niscaya kamu akan beruntung”.



Bila ada yang berpendapat; kan kecantikan itu menggembirakan! mengapa tidak diutamakan?

Na’am, memang benar kegembiraan mata dikala memandang.. adalah oleh apa yang dilihatnya, akan tetapi itu hanyalah sesaat saja, karena yg terjadi dikemudian hari adalah hatilah yg akan bicara. Hatilah yang akan merasa. Hatilah yang akan menilai. Apabila ia memandang dengan sejuk suatu sosok, maka sejuklah semua yang ada padanya. dan bila ia memandang gusar suatu sosok, maka muramlah dunia.

Sungguh kesejukan hati seorang suami terhadap istri adalah…

bila ia memandang indahnya akhlak sang istri,

keanggunannya dalam menjaga diri,..

dan ketaatannya untuk berbakti,..

inilah semua keindahan yang akan menjadikan semakin bertumpuk-tumpuknya rasa sayang sang suami. Dengannya akan membuncah-buncah cinta diantara dua rongga dadanya, bak dua merpati putih yang berkejar-kejaran didalam mahligai jiwa dan rasa.



Inilah sebuah nasihat kepada para muslimah… kepada mereka yang mendambakan diri menjadi wanita Sholehah… seorang yang -meskipun ia wanita penggenggam bara api- namun tangannya senantiasa sejuk membelai mahramnya dengan kasih yang suci.



Maka,..Yaa Ukhti,..

Muslimah cantik ialah muslimah yg cantik hatinya.. lisan.. juga perbuatannya

Dia Adalah istri, ibu, anak, dan menantu yang terbaik dipandangan Alloh



Ketika menjadi istri.. ia istri yang mendukung suami untuk semakin taat kepada Alloh

Baik budipekertinya dan selalu ingin dipandang indah oleh suaminya.



Ketika menjadi ibu ia adalah ibu yang bisa mendidik buah hatinya untuk mengenal agama.

Bijak dalam memberi teladan, tahu kapan saat menegasi anak-anaknya atas sebuah kesalahan, sebagaimana ia juga tahu kapan saat mencandai anak-anaknya saat mereka duduk menangis dan butuh perhatian. Amat dalam kasih sayangnya kepada anak-anak yang dipercayakan suaminya kepadanya.



Ketika menjadi anak ia adalah anak yang berbakti..

Sayang pada ummi dan abi, menuruti apa yang dikehendakinya, bahkan memenuhi sebelum mereka menghendakinya.



Ketika menjadi menantu ia adalah menantu yang hormat dan perhatian.

Santun pada ayahanda dan ibunda suaminya.. sebagaimana santunnya ia pada ayah ibu kandung yang amat dikasihinya.



Saudariku… ini adalah sebuah nasihat sederhana namun luas sekali kebaikannya..

Insya Alloh, Apabila engkau mengambilnya maka tidak ada yang akan diuntungkan melainkan dirimu sendiri.


[PustakaSunnah.Wordpress.Com]

http://www.facebook.com/note.php?note_id=431612000885&id=100000727131709&ref=mf

No comments:

Post a Comment