Assalamu'alaikum.

Assalamu'alaikum
Selamat datang di blog ini. Terimaksih atas kunjungannya sahabat

Semoga dapat bermanfaat untuk membuat kita lebih baik lagi, amin....
(bagi yang ingin copy and share artikel yang ada dblog ini, silahkan saja, asal cantumkan sumbernya... :)

Wednesday 31 March 2010

Getar Hati Dalam Sujudku

Ampunan Allah

Manusia hidup di
dunia ini tidak pernah luput dari yang namanya dosa dan kesalahan. Seka...lipun
kita telah berusaha semaksimal mungkin menjaga diri agar tidak terjerumus
kepada perbuatan yang mendatangkan dosa, namun kadangkala kita tergelincir
juga. Dosa yang kecil namun kalau semakin bertumpuk akan menjadi terakumulasi
pula akhirnya. Apalagi kalau kita menambah dengan melakukan dosa besar pasti
akan terus menggunung.

Kesalahan kecil yang tidak kita sadari bisa jadi menambah daftar dosa-dosa
kita. Kalau kita tidak segera meminta ampun kepada Allah tentu dosa-dosa yang
terakumulasi itu tak akan pernah berkurang. Istighfar adalah jalan yang paling
mudah kita lakukan dalam rangka mohon ampun kepada Allah tatkala kita menyadari
telah melakukan suatu dosa. Bahkan kita dianjurkan untuk selalu beristighfar
setiap waktu.

Nabi Muhammad SAW saja selalu beristighfar kepada Allah dalam sehari bisa
lebih dari 70 kali bahkan 100 kali (Al Hadits), padahal beliau termasuk
kategori manusia yang ma’sum (terjaga dari dosa). Kita sebagai manusia biasa
seharusnya beristighfar lebih dari itu, karena dosa-dosa yang kita lakukan
pasti banyak dan beragam. Ada yang kecil, ada yang besar. Ada yang disadari,
ada pula yang tanpa kita sadari.

Dalam hal ini, mestinya kita mawas diri dan mau melihat ke dalam. Sebab dosa dan kesalahan
kita tak hanya kepada Allah semata. Kesalahan terhadap sesama manusia dan
lingkungan sekitar kita pun bisa jadi menambah panjang daftar dosa kita.

Istighfar sendiri dapat kita lakukan setiap waktu dan setiap saat. Di
sela-sela kesibukan kerja atau saat senggang, istighfar selalu bisa kita
lakukan. Istighfar yang sudah merasuk dalam diri seseorang akan membuat orang
tersebut terbiasa mengucapkannya. Bisa jadi ucapan istighfar justru menjadi
dzikir harian yang sudah mendarah daging.

Dalam firman-Nya disebutkan : “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada
Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang
mempunyai keutamaan (balasan) dari keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. (QS. Hud : 3)

Istighfar selain sebagai sarana memohon ampunan Allah, juga menunjukkan
kapasitas diri kita sebagai makhluk yang lemah. Dalam istighfar juga terdapat
unsur pengakuan bahwa Allah Yang Berkuasa, Maha Besar dan Maha Pengampun. Allah
mengampuni dosa siapapun yang dikehendakiNya, meski dosa-dosa tersebut sebanyak
buih di lautan atau sebesar gunung.

Allah adalah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun. Selama nyawa masih
dikandung badan, selama itu pula Allah akan mengampuni manusia jika manusia itu
memohon ampunan kepadaNya. Istighfar atau permohonan ampun mestinya datang dari
diri sendiri, dengan kesadaran diri bukan karena paksaan atau ikut-ikutan.
Hendaknya itu menjadi kebutuhan manusia bukan menjadi kebutuhan Allah. Allah
tidak akan rugi atau berkurang kebesaranNya hanya karena manusia tidak mau
memohon ampun.

Dalam sholat lima waktu, permohonan ampun pasti kita ucapkan dengan membaca
doa iftitah di rakaat pertama. Demikian pula di dalam sikap shalat lainnya, ada
permohonan ampun yang kita ucapkan. Itu belum yang shalat sunnat, dzikir
sesudah sholat maupun permohonan ampun yang kita panjatkan secara khusus. Jika kita konsisten dengan
itu, insya Allah akan gugurlah dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Dosa akan menyebabkan noda di hati. Lama-lama hati menjadi keruh bahkan
bisa tertutup dan mati jika dosa-dosa itu semakin bertumpuk dan tidak segera
dimintakan ampunan kepadaNya. Hati yang mati akan mengurangi dorongan untuk
berbuat kebaikan dan ajakan untuk berbuat batil menjadi menguat. Kalau ini
sudah terjadi, nurani manusia tidak akan pernah bisa tersentuh lagi. Ia bisa
berbuat apa saja demi memuaskan nafsunya.

Marilah, kita bersegera memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang pernah
kita lakukan. Istighfar dan sholat memiliki hikmah tersendiri untuk
membersihkan diri dari dosa. Ampunan Allah luas, seluas langit dan bumi, oleh
karena itu tak ada alasan lagi bagi kita untuk menunda-nundanya. Manusia yang
dosanya sudah diampuni hatinya akan merasa tenang. Selain itu akan merasakan
ketenangan dalam menjalani hidup.

Allah mengundang kita untuk berbondong-bondong datang kepadaNya. Di bulan
Ramadhan ini, Allah sedang “open house” dengan mengobral pahala, ampunan serta
grasi pembebasan diri dari api neraka. Khususnya di bulan Ramadhan sepuluh hari
yang kedua, ampunan Allah terbuka seluas-luasnya. Siapapun yang memohon ampunan
niscaya akan diampuniNya sejauh itu bukan dosa syirik. Kesempatan yang sangat baik ini
tentu saja sayang sekali jika disia-siakan.

Bukankah kita sangat
berharap agar Allah mengampuni dosa-dosa kita?

http://halamanputih.wordpress.com/2008/09/12/ampunan-allah/
Oleh : Asep Nedyana

No comments:

Post a Comment